Wednesday, 17 August 2016

Deretan Bantahan Jessica Terkait Kasus Kopi Maut Mirna

Sejak kasus ini mencuat ke publik, sejumlah pihak seakan 'menuding' Jessica ada di balik kematian tak wajar Mirna. Apa sebab?
Polisi tinggal selangkah lagi untuk mengetahui siapa pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27), yang tewas setelah menyeruput es kopi mengandung sianida di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu 6 Januari 2016.
Namun, sebelum ada penetapan secara resmi dari pihak kepolisian, azas praduga tak bersalah masih ditetapkan kepada dua saksi mata kunci yang ada di tempat kejadian, yang tak lain adalah dua teman Mirna, yakni Hani dan Jessica Kumala Wongso.
Sejak kasus ini mencuat ke publik, sejumlah pihak seakan 'menuding' Jessica ada di balik kematian tak wajar Mirna. Apa sebab?
Selain karena Jessica tiba lebih dulu dibanding dua sahabatnya di Kafe Olivier, ia juga yang memesankan es kopi Vietnam untuk Mirna dan membayar tagihannya sebelum korban tiba di lokasi.
Meski tuduhan demi tuduhan mengarah kepadanya, Jessica terus menampik bahwa dirinya bertanggung jawab atas kematian Mirna.
"Tidak benar, saya tidak menaruh apa-apa di dalam kopinya Mirna. Alasan saya, kalau ada kecurigaan itu, memang terjadinya seperti itu, saya nggak tutup-tutupi. Saya mau datang duluan (ke Kafe Olivier) karena kan mau menghindari 3 in 1, saya kan jalannya dari Sunter. Dari rumah juga cuma ada saya sama papa saya," kata Jessica dalam wawancara dengan Metro TV.
Menurut Jessica, ide untuk memesan es kopi Vietnam itu memang datang dari dirinya. Namun, tawaran itu berani ia utarakan karena Mirna memang menyukai kopi tersebut.
"Jadi Mirna datang setelah kopinya 15 menit dihidangkan. Jadi nggak sampai 40-50 menit seperti yang media bilang. Memang saya sampai di sana jam 4 kurang 10 menit, tapi saya pesan kopinya jam 4.25 (sore), lalu 10 menit kemudian kopinya dateng," ujar Jessica.
Dalam wawancara tersebut, Jessica juga membantah dirinya buru-buru membayar tagihan kopi Mirna. "Saya nggak buru-buru bayar seperti yang dikatakan. Saya santai-santai dulu, foto-foto sama bartendernya, ya kan teman saya juga belum datang," tuturnya.
Jessica juga menjawab pertanyaan banyak pihak soal alasannya menolak mencicipi kopi yang menyebabkan Mirna meregang nyawa setelah sempat kejang-kejang. Menurut dia, karena punya penyakit lambung, maka ia menolak saat Mirna menyodorkan gelas kopi kepadanya.
"Waktu kopi itu datang, saya kan lihat pelayannya tuang air ke kopinya itu, lalu saya lihat kopinya turun. Lalu masnya bilang, ini kopinya strong banget. Saya ada masalah lambung, sehingga saya takut minum kopi yang terlalu strong," kata dia.
"Lalu waktu Mirna suruh cobain, disodorin ke muka saya suruh cium, saya memang cium itu wanginya kayak pahit banget, black coffee yang kuat banget dan ada wangi asem-asemnya gitu. Jadi saya takut untuk mencoba, kalau saya sakit malamnya kan jadi nggak enak gitu, nggak tahu deh saya bakalan kenapa kalau minum kopi itu," lanjutnya.
Sementara mengenai dugaan bahwa Jessica sengaja datang lebih dulu untuk mengatur posisi duduk agar posisi Mirna 'terkunci' di tengah, ia menjelaskan bahwa itu terjadi tanpa rekayasa.
"Saya juga waktu itu nggak kepikiran mau duduk dimana, tahunya mereka datang Mirna duduk di tengah-tengah, lalu Hani sebelah kanan. Kan itu katanya diatur, padahal itu saya blank nggak tahu mau duduk dimana, duduk di restoran kan dimana aja," ucapnya.
Setelah Mirna meneguh kopi itu dan merasa ada yang aneh, Jessica pun menuju bar untuk meminta air putih. Air datang cukup lama, menurut dia karena pelayan menanyakan beberapa hal seperti ukuran dan merek air minum kemasan yang diinginkan.
Saat tiba di meja mereka, Jessica melihat Mirna sudah lemas. Orang-orang pun panik dan mengerubungi meja mereka.
Saat olah TKP, pelayan Kafe Olivier mengaku bahwa Jessica sempat menanyakan soal kopi tersebut. Namun, hal itu kembali dibantah olehnya.
"Saya dibilang ngomong ke pelayan "Ini kopinya kamu kasih apa?" padahal saya nggak ngomong begitu. Tapi ada dua orang yang bekerja di tempat yang sama bilang saya ngomong begitu, ya sama mau bilang apa," ucapnya.
Jessica menepis semua tudingan yang merebak dan ramai di media sosial. Motif soal hubungan khusus juga dia bantah. Jessica menegaskan bukan pembunuh Mirna.
Setelah pemeriksaan keempat beberapa waktu lalu di Polda Metro Jaya, polisi kemudian mengamankan pembantu Jessica, SR. Alasannya ada keterangan penting yang dimiliki pembantu itu. Namun, polisi tak merinci lengkap soal keterangan penting itu.
Diduga hal tersebut ada hubungan dengan celana panjang yang dibuang oleh Jessica paska kejadian. Celana panjang itu dikenakan Jessica saat reuni ketiga sahabat semasa kuliah di Australia itu di Kafe Olivier.

No comments:

Post a Comment