Saturday 3 September 2016

Guru Besar Psikologi UI, Prof dr Sarlito "pertanyaannya (pengacara) yang tidak ahli,"

Image result for sarlito

Guru Besar Psikologi UI, Prof dr Sarlito mengatakan tindakan Jessica Kumala Wongso yang meletakkan paperbag di atas meja sehingga menghalangi kopi itu dianggap tidak lazim. Menurutnya ketidaklaziman itu perlu menjadi catatan.

"Ini kopinya sudah datang. biasanya kan kalau menunnggu baca buku, chating, tapi ini seperti memasang (paperbag) menutupi kopinya ini. Ini perilaku tidak lazim. Perilaku tidak lazim ini dalam psikologi harus mendapat perhatian khusus," kata Sarlito saat menjadi saksi ahli di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).

Sarlito mengatakan kesimpulan yang bisa ditarik dari tindakan Jessica meletakkan paperbag di atas meja adalah untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin dilihat orang lain. Kesimpulan tersebut tidak berbeda dengan pendapat ahli lainnya. Pendapat ahli yang menyimpulkan itu yakni psikologi dan IT. 

"Kesimpulan saya dia akan melakukan sesuatu yang tidak ingin dilihat orang lain," ujar Sarlito.

Pernyataan Sarlito itu mendapat tanggapan dari pengacara Jessica, Otto Hasibuan. Otto bertanya apakah semua orang yang meletakkan sesuatu di atas meja itu bisa dituding untuk melakukan sesuatu.

"Yang saya sampaikan adalah dia meletakkan paperbag dan menaruh kopi di belakangnya, kesimpulan saya ya memang seperti itu," jawab Sarlito.

"Apakah sama setiap orang (akan dituduh begitu)," tanya Otto.

Pertanyaan Otto, menurut Sarlito itu tidak sesuai dengan pernyataannya. Otto bertanya soal semua orang bisa dicurigai bila meletakkan tas di atas meja. Sedangkan Sarlito menyatakan yang dicurigai itu adalah saat seseorang meletakkan tas atau paperbag di atas meja, namun ada benda yang ditutupinya di belakang tas tersebut.

Otto dan Sarlito tetap berdebat soal lazim tidaknya seseorang meletakkan tas di atas meja.

"Saudara mengatakan karena Jessica sengaja meletakkan papar bag di atas meja. Apa ukuran yang digunakan untuk mengatakan lazimnya?" tanya Otto.

"Namanya lazim itu kan kebiasaan, orang-orang kebiasaan seperti apa," jawab Sarlito.

"Apakah ahli melakukan percobaan?" tanya Otto lagi.

"Tidak, tapi istilah lazim itu umumnya," jawab Sarlito.

Otto mengaskan kembali kalau Sarlito adalah ahli yang diminta pendapatnya dan tetap bertanya apakah orang yang meletakkan paperbag di atas meja patut dicurigai.

"Saya bukan ahli seperti yang diharapkan Bapak. Saya nggak mau jawab. Begini Pak, saya dibilang tidak ahli nggak papa, tapi pertanyaannya (pengacara) yang tidak ahli," jawab Sarlito. 

No comments:

Post a Comment